SAPTADAYA ING RAGA SAMPURNA

7 Langkah Menuju Kesempurnaan Hidup

7/2/20251 min read

SAPTA DAYA ING RAGA SAMPURNA

(7 LANGKAH MENUJU KESEMPUNAAN HIDUP)

Keberadadaan Bangsa / Masyarakat Indonesia tidakterlepas dari proses perkembangan dan penduduk dunia. Berawal dari 1 moyang yang sama yaitu Adam dan Hawa.

Terjadi Banjir Bandang Penduduk (wafarotannur) pada masa Nabi Nuh. Penyebaran penduduk ke 4 penjuru bumi :

  • Utara : Eurofid

  • Selatan : Negrid

  • Barat : Tsamit / Aria

  • Timur : Mongoloid

Indomongol - Mongol Luar - China - Jepang - Polinesia (perpaduan dari banyak ras) - Malenesia. Perpaduan Polinesia dan Melanesia menjadi asal pembentukan indonesia.

+_570 M ada Seorang Resi yg berdiam diri di daerah Citengah Girang Yg bernama Resi Brata Dewa, Beliau adalah salah satu Panglima Perang di Kerajaan Tarumanagara dimasa kepemimpinan Suryawarman(535-561M), Karena di sisa umurnya beliau ingin lebih dekat dengan sang Maha Kuasa.

Maka beliau memilih berdiam diri di tempat yang menurutnya jauh dari keramaian Kerajaan. CITENGAH GIRANG MENJADI PILIHANNYA sebagai tempat Untuk menjadi Resi yaitu mengajarkan keIlmuannya pada orang lain.

Di Citengah Girang tersebut (makam Dewa sekarang) Beliau mengajarkan Ilmu-ilmunya, diantara sekian banyak ILMU yang diajarkannya terdapat salah satu ILMU Beliau yaitu SAPTA DAYA ING RAGA SAMPURNA (7Kekuatan menuju kesempurnaan hidup).

SAPTA DAYA ING RAGA SAMPURNA ngawengku dina SAMAPTA, nyaeta :

  1. SOROTKEUN DIRI DINA RASA

  2. ATUR DEDEG PANGADEG

  3. MAWA LENGKAH KU PANGAWASA

  4. AMAN TINA TILU KAAYAAN

  5. PANGLIPUR KALBU PANGBEBERAH RASA

  6. TETEKON DIBAWA KANU LALAKON

  7. ATUR WAKTU, HASIL LAN BUKTI

Karena Tutur ILMU yang diajarkannya sangat luar biasa, Banyak pengikut Brata Dewa yang menjadi pemuka masyarakat serta pejabat-pejabat Kerajaan. Dan setiap Muridnya yang terpilih menjadi pemuka masyarakat atau pejabat-pejabat kerajaan sebelum memulai kiprah kerjanya, Muridnya tersebut Harus Di WASTU (disumpah serta dido'akan).

Hal tersebut dilakukan karena Eyang Resi Brata Dewa mendapat Ilapat / petunjuk dari Sang Widi Ketika bersemedi bahwa setiap muridnya yang terpilih harus Mandi dicurug Gorobog, kemudian membersihkan jasadnya di Leuwi Dangiang, dan Selanjutnya di WASTU DI ATAS WATU WULUNG. Yang BERADA DI WEWENGKON CILAUT EUREUN (WEWENGKON CIGOROBOG/RURUKAN KABUYUTAN NABAWADATALA SEKARANG).

Brata dewa merupakan cikal bakal dari Sejarah Nabawadatala, yang kemudian bertemu dengan Malik Ibrahim dari Yatsrib yang membawa Kitab Hayatul Fatah. Kedua tokoh tersebut sepakat untuk menyatukan kedua kitab (ageuman/pegangan) menjadi Kitab Nabawadatala.